Melakukan perjalanan jauh saat hamil sering menjadi kekhawatiran, baik untuk urusan keluarga, pekerjaan, atau liburan.
Sebenarnya, banyak ibu hamil yang tetap bisa bepergian dengan aman asalkan memenuhi syarat tertentu dan memperhatikan kesehatan diri sendiri serta janin.

Berikut ini panduan lengkap tentang keamanan perjalanan saat hamil dan tips penting yang perlu diperhatikan.

Apakah Aman Melakukan Perjalanan Saat Hamil?

Secara umum, perjalanan jauh aman untuk ibu hamil yang memiliki kehamilan normal dan sehat.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), waktu terbaik untuk bepergian adalah pada trimester kedua (antara minggu ke-14 hingga minggu ke-28).

Mengapa trimester kedua?

  • Gejala mual-muntah biasanya sudah berkurang.

  • Risiko keguguran awal lebih rendah.

  • Ukuran perut belum terlalu besar sehingga ibu merasa lebih nyaman.

Namun, perjalanan jauh tidak dianjurkan bila ibu hamil memiliki kondisi medis tertentu seperti:

  • Risiko persalinan prematur

  • Preeklampsia

  • Perdarahan kehamilan

  • Riwayat komplikasi obstetri

  • Masalah plasenta

Selalu konsultasikan dengan dokter kandungan sebelum merencanakan perjalanan.

Β 

Tips Aman Melakukan Perjalanan Jauh Saat Hamil

1. Konsultasikan dengan Dokter Sebelum Berangkat 🩺

  • Pastikan kehamilan dalam kondisi sehat.

  • Mintalah surat keterangan dokter bila naik pesawat (beberapa maskapai memerlukannya).

2. Pilih Waktu Perjalanan yang Tepat πŸ“…

  • Idealnya bepergian pada usia kehamilan 14–28 minggu.

  • Hindari perjalanan terlalu dekat dengan HPL (Hari Perkiraan Lahir).

3. Perhatikan Posisi Duduk dan Sirkulasi Darah πŸšΆβ€β™€οΈ

  • Jika naik mobil, kereta, atau pesawat, usahakan bangun dan berjalan kaki ringan setiap 1–2 jam.

  • Gunakan sabuk pengaman dengan benar (melintang di bawah perut, bukan di atas perut).

  • Kenakan pakaian longgar dan nyaman.

4. Jaga Hidrasi dan Makan dengan Baik πŸ’§πŸ΄

  • Minum banyak air putih.

  • Bawa camilan sehat seperti buah, kacang-kacangan, atau biskuit gandum.

5. Siapkan Perlengkapan Penting πŸŽ’

  • Bawa obat-obatan rutin.

  • Bawa catatan medis atau buku kehamilan.

  • Siapkan kontak darurat rumah sakit terdekat di daerah tujuan.

6. Hindari Daerah Risiko Tinggi 🌍

  • Hindari bepergian ke daerah dengan risiko infeksi tertentu (misal: Zika virus, malaria).

  • Pastikan destinasi menyediakan fasilitas medis yang memadai.

7. Pahami Kebijakan Maskapai ✈️

  • Umumnya maskapai membolehkan ibu hamil terbang hingga usia kehamilan 36 minggu untuk penerbangan domestik, dan 32–34 minggu untuk penerbangan internasional.

  • Beberapa maskapai meminta surat keterangan sehat dari dokter bila usia kehamilan >28 minggu.

Β 

Kapan Harus Menghindari Perjalanan?

Segera batalkan atau hindari perjalanan jika mengalami:

  • Perdarahan

  • Kontraksi atau nyeri perut hebat

  • Pecah ketuban

  • Gejala preeklampsia (tekanan darah tinggi, sakit kepala berat, pandangan kabur)

Β 

Kesimpulan

Melakukan perjalanan jauh saat hamil bisa aman asalkan kondisi kehamilan sehat, waktu perjalanan tepat, dan persiapan dilakukan dengan matang.
Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan untuk memastikan keamanan, dan selalu dengarkan sinyal tubuh Anda selama perjalanan.

Perjalanan nyaman = Kehamilan sehat!

Β 

Daftar Pustaka

  1. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG). “Travel During Pregnancy.” 2020.

  2. Mayo Clinic. “Pregnancy and Travel: What’s Safe?” https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy-and-travel/art-20044385

  3. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). “Traveling While Pregnant.” https://wwwnc.cdc.gov/travel/page/pregnant-travelers

  4. World Health Organization (WHO). “Pregnancy and Travel Health.” Updated 2022.