
🥴 Makanan yang Harus Dihindari atau Dibatasi oleh Penderita TBC
Penderita Tuberkulosis (TBC) memerlukan gizi tinggi dan seimbang untuk membantu sistem imun melawan infeksi. Namun selain memperbanyak makanan sehat, pasien juga harus menghindari atau mengurangi makanan tertentu yang bisa memperburuk kondisi, mengganggu penyerapan obat, atau menurunkan daya tahan tubuh.
🚫 Daftar Makanan yang Perlu Dihindari atau Dibatasi oleh Penderita TBC
1. Makanan dan Minuman Mengandung Alkohol
Contoh: arak, tuak, bir, wine, dan sejenisnya.
Mengapa harus dihindari?
Alkohol meningkatkan risiko kerusakan hati, terutama jika pasien sedang mengonsumsi OAT (Obat Anti Tuberkulosis) seperti isoniazid dan rifampisin yang bersifat hepatotoksik.📌 Catatan: Alkohol juga menurunkan imunitas dan mengganggu metabolisme gizi.
2. Rokok dan Makanan yang Mengandung Nikotin / Paparan Asap
Mengapa harus dihindari?
Rokok memperburuk fungsi paru-paru dan menurunkan efektivitas pengobatan. Nikotin juga dapat memicu inflamasi saluran napas dan memperlambat penyembuhan jaringan paru.
3. Makanan Tinggi Lemak Jenuh dan Gorengan
Contoh: makanan cepat saji, jeroan, santan pekat, gorengan.
Mengapa harus dibatasi?
Makanan ini menyebabkan radang kronis, mengganggu metabolisme obat, dan meningkatkan kelelahan tubuh. Terlalu banyak lemak juga memperberat kerja hati.
4. Minuman Bersoda dan Bergula Tinggi
Contoh: minuman kemasan, sirup, soda, teh manis berlebihan.
Mengapa harus dibatasi?
Gula tinggi dapat menyebabkan lonjakan gula darah, memperburuk energi tubuh, dan tidak memberikan nutrisi bermanfaat. Minuman bersoda juga bisa menyebabkan perut kembung dan gangguan pencernaan.
5. Makanan Rendah Gizi (Kalori Kosong)
Contoh: kerupuk, camilan kemasan, mie instan, makanan olahan tinggi MSG.
Mengapa harus dibatasi?
Tidak memberikan nilai gizi yang dibutuhkan oleh tubuh selama pemulihan dari TBC. Justru menambah beban metabolik tubuh.
6. Sumber Kafein Berlebihan
Contoh: kopi berlebihan, teh pekat.
Mengapa harus dibatasi?
Kafein tinggi bisa mengganggu tidur, menurunkan nafsu makan, serta mempercepat pembuangan kalsium dan vitamin penting dari tubuh.
✅ Rekomendasi Makanan Sehat untuk Pasien TBC:
Sebagai gantinya, penderita TBC disarankan mengonsumsi:
Makanan tinggi protein: telur, ikan, ayam, tempe, tahu, daging tanpa lemak.
Sayuran dan buah-buahan segar.
Sumber energi sehat: nasi, kentang, ubi.
Cukup air putih (2–3 liter/hari).
Vitamin dan mineral dari makanan alami atau suplemen jika dianjurkan dokter.
💡 Kesimpulan:
Untuk mendukung penyembuhan TBC, tidak cukup hanya dengan minum obat — nutrisi dan gaya hidup sehat adalah kunci. Menghindari makanan dan kebiasaan buruk dapat meningkatkan efektivitas pengobatan dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
📚 Daftar Pustaka
Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis 2020.
https://tbindonesia.or.idWHO. Nutritional care and support for patients with tuberculosis. 2013.
https://www.who.int/publications/i/item/9789241506410Bhargava, A., et al. (2013). Nutritional status of adult patients with pulmonary tuberculosis in rural India.
Public Health Nutrition, 16(7), 1304–1310.Macallan, D. C. (1999). Malnutrition in tuberculosis.
Diagnostic Microbiology and Infectious Disease, 34(2), 153–157.CDC. Tuberculosis Treatment and Care.
https://www.cdc.gov/tb/topic/treatment